(Foto: Thinkstock)
"Insyaallah untuk pra kanker ini tingkat kesembuhannya itu 85 persen, tapi tetap kita awasi terus," ujar Dr dr Laila Nuranna, SpOG(K) disela-sela acara Peluncuran Program Bulan Cegah kanker Serviks di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa, Kamis (22/12/2011).
Lebih lanjut Dr Laila menuturkan masyarakat biasanya menyebut cryoterapi ini dengan sebutan gas dingin dan bisa diobati di Puskesmas. Saat ini diketahui sudah ada 7 Puskesmas yang memiliki alat untuk cryoterapi, tapi dalam waktu dekat paling tidak ada 10 Puskesmas lagi yang memiliki alat ini.
"Saat program ini (Bulan cegah kanker serviks) itu tidak bayar, tapi sebetulnya unit costnya sekitar Rp 125-150 ribu, namun karena ada subsidi dari pemerintah DKI saya dengar nanti harganya cuma Rp 30 ribu," ujar Dr Laila yang juga menjadi Koordinator Female Cancer Program FKUI.
Cryoterapi bertugas merusak jaringan abnormal di serviks dengan menggunakan suhu rendah (dingin). Selama proses ini, cairan karbon dioksida (CO2) yang sangat dingin bersirkulasi melalui probe yang ditempatkan di samping jaringan yang abnormal.
Kondisi ini akan membekukan jaringan selama 2-3 menit lalu mencair dan kemudian dibekukan kembali selama 2-3 menit. Beberapa perawatan kadang membutuhkan single treatment selama 5 menit.
Cryoterapi biasanya menyebabkan beberapa ketidaknyamanan, kebanyakan perempuan merasakan sensasi dingin dan sedikit kram. Meski kadang ada rasa hangat yang menjalar ke tubuh bagian atas dan wajah.
"Diharapkan nantinya setiap Puskesmas dibantu untuk cryoterapi," ujar Prof. Nila F. Moeloek, MD, PhD selaku ketua YKI (Yayasan Kanker Indonesia) Pusat.
Saat ini tengah diadakan Bulan Cegah Kanker Serviks mulai dari 20 Desember 2011-15 Januari 2012 di 25 Puskesmas se DKI Jakarta, 3 Kantor YKI dan 6 RS Budi Kemuliaan, dengan gratis melakukan pemeriksaan dini karker serviks dengan metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat).
(ver/ir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar