Senin, 26 Desember 2011

Makin Banyak Orang Sibuk, Makin Besar Peluang Turun Hujan

Your browser does not support iframes.




(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Libur Natal akhir pekan lalu memang banyak diwarnai gerimis. Namun dalam kondisi yang sama, peluang terjadinya hujan deras di akhir pekan relatif lebih rendah karena cuaca buruk lebih dipicu oleh tingginya aktivitas manusia di hari kerja.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Geophysical Research menunjukkan, peluang terjadinya hujan deras dan angin kencang 20 persen lebih tinggi di hari kerja antara Senin hingga Jumat. Sementara pada akhir pekan dan hari libur, peluangnya menjadi 20 persen lebih rendah.

Data tersebut dihimpun berdasarkan hasil pengamatan cuaca di sepanjang pantai timur Amerika. Pengamatan dilakukan dalam beberapa kali musim panas, ketika cuaca buruk seperti hujan badai dan tornado lebih sering terjadi dibandingkan pada musim-musim yang lain.

Meski pengamatan dilakukan di sepanjang pantai timur, para ahli dari Nasa Gorrard yang melakukan penelitian itu memperkirakan hasilnya akan sama saat diterapkan di pantai barat. Demikian juga ketika diterapkan di musim-musim yang lain, maupun di belahan dunia yang lain karena faktor pemicunya adalah manusia.

Menurut penelitian tersebut, manusia memang turut memicu terjadinya peningkatan peluang hujan deras maupun angin kencang melalui aktivitas yang dilakukannya. Kesibukan manusia yang lebih tinggi pada hari kerja memicu pelepasan berbagai senyawa kimia yang sangat mempengaruhi cuaca.

Berbagai senyawa itu dilepaskan dalam bentuk aerosol atau butiran partikel di udara, yang antara lain berasal dari asap kendaraan bermotor maupun mesin industri. Ketika aktivitas manusia berkurang di akhir pekan, pelepasan aerosol juga berkurang sehingga peluang terjadinya cuaca buruk ikut menurun.

"Ini merupakan penelitian pertama yang mengaitkan pelepasan aerosol buatan manusia dengan tingginya peluang hujan deras maupun tornado di tengah pekan," ungkap para peneliti seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (27/12/2011).

Selain mempengaruhi cuaca, aerosol yang terbentuk dari partikel-partikel sisa pembakaran kendaraan bermotor maupun mesin industri juga mempengaruhi kesehatan secara langsung. Dalam jangka pendek bisa menyebabkan gangguan pernapasan, sementara dalam jangka panjang bisa memicu kanker dan gangguan jantung.
(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar