Your browser does not support iframes.
(Foto: thinkstock)Jakarta, Semua perempuan pasti ingin terlihat cantik dan menarik, tapi di beberapa suku atau budaya kadang memiliki cara yang ekstrem untuk mendapatkannya. Beberapa teknik kecantikan bahkan bisa dibilang brutal dan berbahaya bagi kesehatan.
Budaya tertentu memiliki persepsi cantik yang berbeda-beda, namun cara yang dilakukan untuk mendapatkannya terkadang tidak memperhatikan faktor kesehatan dan justru menyakitkan serta berbahaya bagi orang tersebut.
Berikut ini beberapa teknik yang digunakan oleh masyarakat agar terlihat cantik, menarik dan anggun, seperti dikutip dari Health24, Selasa (3/5/2011) yaitu:
Penggunaan korset yang sangat ketat
Masyarakat Victoria memiliki anggapan perempuan harus memiliki pinggang yang kecil (wasp waists), untuk mendapatkannya sebagian besar perempuan menggunakan korset yang ketat dan mencekik. Korset ini akan digabungkan dengan pakaian yang ketat untuk mengurangi atau menekan pinggang yang nantinya akan mengubah bentuk tubuh secara signifikan.
Tapi karena korset yang digunakan begitu ketat, maka proses pernapasan akan sangat dibatasi yang memungkinkan ia untuk pingsan. Serta jika dilakukan terus menerus akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan bisa mengubah bentuk tulang.
Membesarkan bibir
Di beberapa negara bentuk bibir yang penuh dianggap sebagai hal yang menarik dan seksi, karenanya bibir akan disuntik dengan kolagen untuk meningkatkan volumenya dan menarik bibir. Tapi budaya di Afrika justru menggunakan teknik peregangan yang ekstrem, hal ini dilakukan oleh perempuan Suri dan Mursi di Ethiopia.
Peregangan ini dengan menggunakan bantuan pasak yang dimasukkan ke dalam lubang pada bibir dan secara bertahap ukurannya menjadi lebih besar. Hal ini biasanya dilakukan pada calon pengantin selama 6-12 bulan sebelum pernikahannya.
Pengurangan dan pembesaran payudara
Sekitar tahun 1920-an, memiliki payduara yang datar dianggap sebagai sesuatu yang indah, maka tak heran banyak perempuan yang mengikat dan melakukan pengurangan payudara. Tapi satu dekade kemudian, payudara yang besar dan penuh justru menjadi tren karenanya banyak perempuan yang melakukan operasi pembesaran payudara. Beberapa proses yang digunakan cenderung berisiko baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Teknik mengikat kaki
Sekitar 100 tahun yang lalu di China identik dengan kaki mungil sebagai sesuatu yang indah, karenanya para gadis muda akan mengikat kakinya dengan kain secara erat untuk mencegahnya tumbuh normal. Prosedur ini bisa menyebabkan cacat kaki, perempuan berjalan pincang, infeksi serius dan membuat kakinya sakit selama sisa hidupnya.
Tato Maori
Orang-orang dari suku Maori, Selandia Baru menandakan keindahan dengan tato biru di bibir dan dagu yang menjadi simbol feminin tradisional. Tapi untuk membuatnya perempuan Maori harus bertahan pada pemotongan kulit dalam dari tulang dengan menggunakan alat yang tajam dan bergerigi, dan nantinya sebuah pigmen akan terbentuk. Proses ini sangat panjang dan menyakitkan, bahkan beberapa risiko infeksi bisa saja terjadi.
Meregangkan leher
Beberapa suku tertentu memiliki tradisi untuk memanjangkan leher pada kaum perempuan, karena leher yang panjang menandakan keanggunan perempuan. Awalnya ia akan menggunakan cincin kuningan di lehernya pada usia 5 tahun lalu semakin lama semakin banyak cincinnya. Tapi kondisi ini bisa meremukkan tulang leher dan memberikan tekanan pada tulang rusuk yang berbahaya bagi tubuh.
(ver/ir

(Foto: thinkstock)Jakarta, Semua perempuan pasti ingin terlihat cantik dan menarik, tapi di beberapa suku atau budaya kadang memiliki cara yang ekstrem untuk mendapatkannya. Beberapa teknik kecantikan bahkan bisa dibilang brutal dan berbahaya bagi kesehatan.
Budaya tertentu memiliki persepsi cantik yang berbeda-beda, namun cara yang dilakukan untuk mendapatkannya terkadang tidak memperhatikan faktor kesehatan dan justru menyakitkan serta berbahaya bagi orang tersebut.
Berikut ini beberapa teknik yang digunakan oleh masyarakat agar terlihat cantik, menarik dan anggun, seperti dikutip dari Health24, Selasa (3/5/2011) yaitu:
Penggunaan korset yang sangat ketat
Masyarakat Victoria memiliki anggapan perempuan harus memiliki pinggang yang kecil (wasp waists), untuk mendapatkannya sebagian besar perempuan menggunakan korset yang ketat dan mencekik. Korset ini akan digabungkan dengan pakaian yang ketat untuk mengurangi atau menekan pinggang yang nantinya akan mengubah bentuk tubuh secara signifikan.
Tapi karena korset yang digunakan begitu ketat, maka proses pernapasan akan sangat dibatasi yang memungkinkan ia untuk pingsan. Serta jika dilakukan terus menerus akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan bisa mengubah bentuk tulang.
Membesarkan bibir
Di beberapa negara bentuk bibir yang penuh dianggap sebagai hal yang menarik dan seksi, karenanya bibir akan disuntik dengan kolagen untuk meningkatkan volumenya dan menarik bibir. Tapi budaya di Afrika justru menggunakan teknik peregangan yang ekstrem, hal ini dilakukan oleh perempuan Suri dan Mursi di Ethiopia.
Peregangan ini dengan menggunakan bantuan pasak yang dimasukkan ke dalam lubang pada bibir dan secara bertahap ukurannya menjadi lebih besar. Hal ini biasanya dilakukan pada calon pengantin selama 6-12 bulan sebelum pernikahannya.
Pengurangan dan pembesaran payudara
Sekitar tahun 1920-an, memiliki payduara yang datar dianggap sebagai sesuatu yang indah, maka tak heran banyak perempuan yang mengikat dan melakukan pengurangan payudara. Tapi satu dekade kemudian, payudara yang besar dan penuh justru menjadi tren karenanya banyak perempuan yang melakukan operasi pembesaran payudara. Beberapa proses yang digunakan cenderung berisiko baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Teknik mengikat kaki
Sekitar 100 tahun yang lalu di China identik dengan kaki mungil sebagai sesuatu yang indah, karenanya para gadis muda akan mengikat kakinya dengan kain secara erat untuk mencegahnya tumbuh normal. Prosedur ini bisa menyebabkan cacat kaki, perempuan berjalan pincang, infeksi serius dan membuat kakinya sakit selama sisa hidupnya.
Tato Maori
Orang-orang dari suku Maori, Selandia Baru menandakan keindahan dengan tato biru di bibir dan dagu yang menjadi simbol feminin tradisional. Tapi untuk membuatnya perempuan Maori harus bertahan pada pemotongan kulit dalam dari tulang dengan menggunakan alat yang tajam dan bergerigi, dan nantinya sebuah pigmen akan terbentuk. Proses ini sangat panjang dan menyakitkan, bahkan beberapa risiko infeksi bisa saja terjadi.
Meregangkan leher
Beberapa suku tertentu memiliki tradisi untuk memanjangkan leher pada kaum perempuan, karena leher yang panjang menandakan keanggunan perempuan. Awalnya ia akan menggunakan cincin kuningan di lehernya pada usia 5 tahun lalu semakin lama semakin banyak cincinnya. Tapi kondisi ini bisa meremukkan tulang leher dan memberikan tekanan pada tulang rusuk yang berbahaya bagi tubuh.
(ver/ir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar