Selasa, 31 Mei 2011

WHO Dukung Negara yang Ingin Batasi Rokok

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Jakarta, Hari ini tepat 31 Mei 2011 ditetapkan sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Karena itu Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendukung Negara-negara anggotanya yang ingin membatasi rokok dan mengendalikan epidemi tembakau.

Bertemakan WHO Framework Convention on Tobacco Control, peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia menjadi bagian dalam upaya memperkuat pengendalian tembakau dan pencegahan penyakit akibatnya di berbagai negara.

"WHO mendorong pemerintah untuk memprioritaskan pengendalian tembakau, mencari cara untuk mendanai pengendalian tembakau dan mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk mengendalikan epidemi tembakau," ujar Dr Samlee Plianbangchang, Direktur Regional WHO untuk Asia Tenggara, dalam rilis yang diterima detikHealth, Selasa (31/5/2011).

Dr Samlee menuturkan dengan adanya pengendalian tersebut diharapkan bisa melindungi generasi saat ini dan mendatang dari dampak buruk tembakau terhadap kesehatan, sosial, lingkungan dan ekonomi.

Negara-negara yang tergabung di Asia Tenggara memilih cara berbeda-beda dalam menekan konsumsi tembakau. Seperti Thailand menggunakan gambar dampak buruk tembakau di bungkus rokok, gambar ini memenuhi 55 persen dari luas bungkus serta memanfaatkan 2 persen pajak tembakau untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok.

Meski begitu masih banyak hal yang harus dilakukan dalam pengendalian tembakau, antara lain menetapkan 100 persen kawasan tanpa asap rokok dan mempertimbangkan pentingnya kerjasama internasional serta kerjasama publik dengan swasta.

Selain itu WHO juga akan memberikan dukungan dengan melakukan koordinasi dan dukungan teknis, terutama dalam menyusun peraturan, menerapkan upaya-upaya yang dianggap terbaik serta mengenali taktik dari industri.

Secara global, setiap tahunnya hampir 6 juta orang meninggal karena mengonsumsi tembakau atau terkena paparan asap rokok. Jika dilihat dari jumlah tersebut maka diperkirakan kematian akibat konsumsi tembakau bisa mencapai 8 juta orang setiap tahun pada tahun 2030.

(ver/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar