Kamis, 19 Mei 2011

Bisakah Tubuh Menoleransi Alkohol?

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Jakarta, Dalam jumlah tertentu alkohol dikatakan baik untuk kesehatan. Tapi sayangnya banyak orang yang mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Sebenarnya berapa banyak tubuh bisa menoleransi alkohol?

Mengonsumsi alkohol secara moderat bisa bermanfaat seperti mengurangi risiko mengembangkan beberapa jenis penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah). Tapi sebenarnya yang menentukan apakah alkohol tersebut baik atau buruk bagi tubuh tergantung jumlah yang diminum serta karakteristik dan kondisi tubuh seseorang.

Hal ini karena jika alkohol yang dikonsumsi terlalu berlebihan bisa berisiko kecelakaan dan cedera, sirkulasi berkurang, disfungsi seksual, tekanan darah tinggi, peradangan hati, pankreas serta kerusakan otak.

Kondisi ini dikarenakan molekul alkohol bisa masuk ke dalam pembuluh darah dan otak dengan sangat cepat. Karenanya jika seseorang mengonsumsi alkohol melebih batas toleransinya bisa menimbulkan gejala dalam jangka waktu singkat.

National Health and Medical Research Council (NHMRC) memberikan rekomendasi bahwa laki-laki dan perempuan yang sehat sebaiknya tidak mengonsumsi alkohol lebih dari 2 minum standar, yaitu 100 ml wine untuk 1 standar dan 285 ml alkohol dengan kandungan 4,9 persen untuk 1 standar, seperti dikutip dari mydr.com.au, Kamis (19/5/2011).

Tapi batas toleransi alkohol di dalam tubuh ini berbeda-beda tiap orang karena tergantung dari jenis alkohol yang dikonsumsi, usia, berat badan, jenis kelamin, makanan yang ada di dalam lambung serta kondisi kesehatan dari orang tersebut.

Umumnya kadar alkohol yang terkandung di dalam wine (anggur) lebih besar dari alkohol dalam bir. Karenanya jumlah anggur yang boleh dikonsumsi lebih sedikit dibanding bir.

Serta efek alkohol pada laki-laki dan perempuan berbeda, umumnya perempuan memiliki dampak yang lebih buruk. Ukuran hati perempuan lebih kecil sehingga ia lebih rentan mengalami kerusakan serta alkohol akan menyerap lebih cepat pada perempuan dibanding laki-laki sehingga ia lebih cepat mabuk.

Jika seseorang sudah mengalami peningkatan detak jantung, sulit bernapas, refleks dan kontrol tubuh yang berkurang, muntah serta menurunnya kewaspadaan, sebaiknya hentikan konsumsi alkohol. Karena kondisi tersebut sudah menunjukkan gejala intoksikasi atau alkohol sudah menjadi racun di tubuh.

(ver/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar