Rabu, 15 Desember 2010

Penjaringan-Cilincing Rawan HIV Karena Narkoba & Prostitusi

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Jakarta, Penularan HIV di Jakarta masih paling tinggi di Indonesia, terutama di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Penggunaan jarum suntik masih menjadi penyebab paling tinggi, namun seks bebas makin diperhatikan karena korbannya adalah anak-anak dan ibu rumah tangga.

Berdasarkan data dari Yayasan AIDS Indonesia, kasus HIV positif di DKI Jakarta hingga saat ini telah mencapai 3.870 kasus dengan korban tewas mencapai 565 orang. Diperkirakan dalam beberapa tahun mendatang jumlahnya akan meningkat hingga 2 kali lipat.

Fakta ini diakui sendiri oleh sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Kota (KPAK) Jakarta Utara, Drs Atma Sanjaya, MSi. Ia juga mengakui, jumlah kasus HIV positif di Jakarta Utara dan Jakarta Timur relatif paling tinggi di seluruh wilayah DKI Jakarta.

"Daerah ini daerah pelabuhan, banyak laki-laki datang tidak bersama istrinya. Banyak tempat prostitusi bermunculan seperti Kalijodo di Penjaringan dan Rawabebek di Cilincing," ungkap Atma saat ditemui usai membuka seminar 'Pencegahan dan Pengobatan Penyakit AIDS' di Aula Puskesmas Penjaringan, Rabu (15/12/2010).

Menurut Atma, kedua kecamatan tersebut yakni Penjaringan dan Cilincing merupakan daerah dengan kasus HIV positif terbanyak di Jakarta Utara. Selain banyak Wanita Pekerja Seks (WPS), di wilayah tersebut juga banyak ditemukan WPS-TL (WPS Tidak Langsung) yang membuat pengendalian HIV main sulit dilakukan.

"WPS itu yang di lokalisasi sepertri Kalijodo dan Rawabebek, mereka memang menyediakan diri untuk dipakai. Kalau WPS-TL itu yang di salon-salon, spa, dan sebagainya. Mereka jual jasa yang lain, tapi kalau dibayar untuk melakukan lebih mau juga," tambah Atma yang pernah menjabat Wakil Walikota Jakarta Utara.

Penularan HIV yang terjadi di tempat-tempat pelacuran memang menjadi perhatian KPAK Jakarta Utara, sebab korbannya tidak hanya pengguna jasa WPS melainkan juga anak istrinya. Istri yang setia bisa tertular jika suaminya suka jajan, lalu menularkannya lagi ke anaknya saat hamil dan menyusui.

Meski demikian Atma mengakui hubungan seks bukan penyebab tertinggi penularan HIV. Baik di Penjaringan dan Cilincing maupun wilayah lain di Jakarta Utara, angka penularan paling tinggi masih disebabkan oleh penggunaan jarum suntik secara bergantian di kalangan pemakai narkoba.

Hal ini dibenarkan juga oleh Kepala Puskesmas Penjaringan, drg Lies Anggriani. "Penggunaan jarum suntik sangat tinggi. Berdasarkan pantauan kami, sedikitnya ada 3 ribu jarum suntik yang beredar secara ilegal di Penjaringan," ungkapnya.

(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar