Kamis, 23 Desember 2010

Scan Otak Bisa Prediksi Orang yang Bakat Gila

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Edinburgh, Orang gila atau dalam istilah kedokteran disebut skizofrenia sering dikucilkan bahkan dibuang dari lingkungan keluarga karena dianggap memalukan. Tapi scan otak bisa membantu memprediksi orang yang akan mengalami skizofrenia bila ia memiliki keturunan dengan penyakit serupa.

Skizofrenia adalah penyakit otak kronik, berbahaya dan ketidakmampuan otak dalam bekerja dengan baik. Di dalam masyarakat, orang yang mengalami skizofrenia kerap diberi sebutan orang gila.

Sebuah studi University of Edinburgh menemukan bahwa otak orang-orang yang akan mengembangkan skizofrenia terus mengalami penyusutan dengan cepat sebelum kemudian otak tersebut menjadi tidak sehat.

Peneliti mengatakan temuan ini dapat menjadi langkah penting yang dapat membantu petugas medis mendiagnosa dan mengobati kondisi skizofrenia pada tahap awal.

Skizofrenia sering ditandai dengan delusi (pikiran yang tidak rasional) dan halusinasi. Hal ini terkait dengan penurunan jaringan otak, tetapi sampai sekarang penyebab utama skizofrenia belum jelas. Namun beberapa teori menyebutkan skizofrenia merupakan penyakit turunan atau karena adanya gangguan dan bahan kimia pada otak.

"Studi ini merupakan puncak dari lebih dari 10 tahun kerja dan merupakan langkah penting untuk memahami asal-usul skizofrenia sebelum timbulnya kecacatan dan perawatan medis," jelas Dr Andrew McIntosh dari divisi psikiatri University of Edinburgh, dilansir Dailymail, Kamis (23/12/2010).

Skizofrenia pada pria biasanya terjadi saat remaja akhir atau awal umur 20-an tahun, sedangkan pada wanita terjadi saat umur 20-an tahun sampai awal 30-an tahun.

Menurut Dr McIntosh, pada orang sehat, otak akan mulai menyusut dari awal masa dewasa dan seterusnya. Tapi pada orang yang memiliki bakat untuk menjadi orang gila, otak telah menyusut dengan cepat saat usia muda sebelum mencapai dewasa.

Hasil penelitian menunjukkan, pada orang yang akan mengalami skizofrenia akan menunjukkan hilangnya jaringan otak terkonsentrasi di daerah otak yang mengendalikan kepribadian, pengambilan keputusan dan perilaku sosial.

"Scan dapat digunakan untuk menentukan penyusutan otak pada orang yang berisiko tinggi skizofrenia dan dapat membantu dokter mendiagnosa kondisi dan mulai pengobatan pada tahap awal, mungkin sebelum penyakit muncul," jelas Dr McIntosh lebih lanjut.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry, didukung oleh National Alliance for Research into Schizophrenia and Depression, Sackler Foundation, Health Foundation dan Medical Research Council.

(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar