Your browser does not support iframes.
(Foto: thinkstock)Jakarta, Pengobatan tradisional China berkembang pesat di masyarakat. Tapi ternyata dari sekian banyak model pengobatan atau terapi, baru akupuntur yang diakui oleh pemerintah.
"Pengobatan tradisional China yang sudah diakui oleh pemerintah adalah akupuntur," ujar dr Marius Widjajarta, Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia dalam acara klinik KBR68H dengan tema Menyejajarkan Pengobatan Tradisional Cina dengan Pengobatan Modern di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (5/4/2011).
Marius menuturkan terapi yang ada di masyarakat bermacam-macam tapi belum ada pengawasan yang pasti dari pemerintah. Hal ini karena untuk kesehatan harus ada penelitian ilmiahnya sehingga bisa dipertanggung jawabkan.
"Cara pengobatan macam-macam mulai dari moderen hingga tradisional tapi peraturan pemerintahnya belum ada. Kalau begini siapa yang mengawasi? Kalau ada apa-apa siapa yang mau tanggung jawab?' ujar Marius.
Sementara itu dr Rahmad selaku anggota Ikatan Naturopatis Indonesia (IKNI) menuturkan pengobatan tradisional China (Traditional Chinese Medicine/TCM) terbagi menjadi 5 fakultas yaitu:
"Untuk mempelajarinya dibutuhkan waktu selama 5 tahun dan lulusannya sejajar dengan S1, misalnya untuk belajar pijat saja sampai 5 tahun dengan mempelajari anatomi manusia secara keseluruhan." ujar dr Rahmad.
Namun dr Rahmad menuturkan saat ini masalah yang ada adalah kurangnya sumber daya manusia untuk pengobatan tradisional China, misalnya untuk di Jakarta paling ada hanya 10 dokter yang berkualitas.
Selain itu adanya misskomunikasi antara pengobatan tradisional China dengan yang konvensional (pengobatan modern), misalnya masuk angin di ilmu kedokteran konvensional tidak ada penyakit masuk angin karena bingung anginnya masuk dari mana tapi di pengobatan tradisional China hal tersebut bis
(ver/ir
(Foto: thinkstock)Jakarta, Pengobatan tradisional China berkembang pesat di masyarakat. Tapi ternyata dari sekian banyak model pengobatan atau terapi, baru akupuntur yang diakui oleh pemerintah.
"Pengobatan tradisional China yang sudah diakui oleh pemerintah adalah akupuntur," ujar dr Marius Widjajarta, Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia dalam acara klinik KBR68H dengan tema Menyejajarkan Pengobatan Tradisional Cina dengan Pengobatan Modern di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (5/4/2011).
Marius menuturkan terapi yang ada di masyarakat bermacam-macam tapi belum ada pengawasan yang pasti dari pemerintah. Hal ini karena untuk kesehatan harus ada penelitian ilmiahnya sehingga bisa dipertanggung jawabkan.
"Cara pengobatan macam-macam mulai dari moderen hingga tradisional tapi peraturan pemerintahnya belum ada. Kalau begini siapa yang mengawasi? Kalau ada apa-apa siapa yang mau tanggung jawab?' ujar Marius.
Sementara itu dr Rahmad selaku anggota Ikatan Naturopatis Indonesia (IKNI) menuturkan pengobatan tradisional China (Traditional Chinese Medicine/TCM) terbagi menjadi 5 fakultas yaitu:
- Fakultas sinse (dokter umum)
- Fakultas akupuntur
- Fakultas pijat
- Fakultas tenaga dalam
- Fakultas farmasi (herbal)
"Untuk mempelajarinya dibutuhkan waktu selama 5 tahun dan lulusannya sejajar dengan S1, misalnya untuk belajar pijat saja sampai 5 tahun dengan mempelajari anatomi manusia secara keseluruhan." ujar dr Rahmad.
Namun dr Rahmad menuturkan saat ini masalah yang ada adalah kurangnya sumber daya manusia untuk pengobatan tradisional China, misalnya untuk di Jakarta paling ada hanya 10 dokter yang berkualitas.
Selain itu adanya misskomunikasi antara pengobatan tradisional China dengan yang konvensional (pengobatan modern), misalnya masuk angin di ilmu kedokteran konvensional tidak ada penyakit masuk angin karena bingung anginnya masuk dari mana tapi di pengobatan tradisional China hal tersebut bis
(ver/ir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar