Minggu, 31 Juli 2011

Di Nigeria, Menolak Vaksin Polio Ganjarannya Masuk Penjara

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Kano, Nigeria, Mengalami lumpuh karena polio adalah konsekuensi yang menyakitkan jika seorang anak tidak divaksin. Namun di Nigeria, konsekuensinya lebih berat sebab orangtua bisa dipenjara jika menghalang-halangi petugas yang akan memvaksin anaknya.

Kano, salah satu negara bagian di wilayah utara Nigeria memiliki aturan yang tegas bagi orangtua yang tidak mengikutkan anaknya dalam program vaksinasi wajib untuk mecegah polio. Sanksinya seperti yang sudah disebutkan, adalah masuk penjara.

"Pemerintah akan menuntut setiap orangtua yang menolak kedatangan petugas kesehatan untuk memvaksin anaknya, khususnya vaksin polio," tegas Tajudeen Gambo, seorang pejabat di Dinas Kesehatan Kano seperti dikutip dari Newspoint.co.za, Senin (1/8/2011).

Peringatan keras ini disampaikan karena di kalangan warga beredar kabar bahwa vaksin polio dapat membahayakan kesehatan anak-anak. Karena banyak warga yang termakan isu tersebut, beberapa petugas mendapat penolakan ketika mendatangi rumah warga untuk memvaksin.

Padahal sejak Kamis pekan lalu, pemerintah negara bagian Kano mencanangkan program vaksinasi polio yang bersifat wajib. Program yang bertujuan untuk memberantas polio hingga tuntas tersebut dilakukan secara serentak selama 4 hari dan mentargetkan sekitar 6 juta anak.

Program vaksinasi wajib ini dicanangkan setelah organisasi kesehatan dunia atau WHO melaporkan temuan 20 kasus polio baru di wilayah utara Nigeria termasuk 2 kasus di Kano. Laporan ini mengejutkan karena kasus polio di Nigeria sempat turun dari 338 kasus di tahun 2009 menjadi 21 kasus di 2010.

Polio sendiri merupakan infeksi virus yang menyerang susunan saraf pusat dan sangat berbahaya karena bisa melemahkan otot dan memicu kelumpuhan. Jika melumpuhkan otot kaki maka penderitanya tidak bisa berjalan, sedangkan jika melumpuhkan otot pernapasan maka dampaknya lebih serius yakni kematian.

Infeksi ini bisa dicegah dengan pemberian vaksin sebanyak 4 kali suntikan. Suntikan pertama diberikan saat bayi baru berumur 2 bulan, sedangkan suntikan penguat diberikan pada usia 4 bulan, usia 6-18 bulan dan yang terakhir pada usia 4-6 tahun.

(up/ir

Ada 1 Triliun Bakteri di Kaki Manusia

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Jakarta, Kaki termasuk salah satu bagian paling bau pada tubuh manusia. Tak mengherankan karena memang ada 1 triliun bakteri yang bersarang di kaki dan ditambahkan dengan keringat yang keluar berlebihan saat orang menggunakan alas kaki.

Umumnya kulit kaki manusia bisa menghasilkan keringat lebih banyak dibandingkan dengan kulit bagian tubuh lain. Hal ini karena kulit kaki memiliki kelenjar keringat yang lebih banyak. Ada sekitar 250.000 kelenjar keringat yang ditemukan pada sepasang kaki manusia.

Bau kaki biasanya disebabkan oleh kaki yang berkeringat sehingga menyebabkan bakteri dapat tumbuh dengan cepat, karena lingkungan yang lembab merupakan tempat yang optimal untuk pertumbuhan bakteri. Ada sekitar 1 triliun bakteri ditemukan pada masing-masing kaki, seperti dilansir Healthmad, Minggu (31/7/2011).

Penggunaan sepatu dalam jangka waktu panjang dapat membuat sel-sel kulit mati terakumulasi dengan keringat dalam tempat tertutup. Pada kondisi seperti itu, jamur dan bakteri bisa tubuh serta berkembang biak yang menyebabkan bau dan infeksi.

Ada beberapa langkah bisa dilakukan untuk mengatasi keringat berlebih dan bau di kaki, yaitu:

  1. Mencuci kaki setiap hari dengan air hangat dan sabun antibakteri, lalu keringkan kaki secara menyeluruh terutama di sela-sela jari dengan menggunakan handuk katun kering yang lembut.
  2. Menggunakan penyemprot sepatu yang dirancang untuk mengurangi bau dan mencegah akumulasi bakteri serta jamur
  3. Menggunakan bedak kaki untuk menjaga kaki agar tetap kering
  4. Menggunakan kaus kaki tebal sehingga bisa menyerap keringat dan membantu ventilasi kaki
  5. Menggunakan kaus kaki yang 100 persen terbuat dari katun atau wol, serta hindari kaus kaki dari bahan sintetis dan stoking (polyester atau nylon) karena bisa memperburuk masalah
  6. Jika keringat yang ada tetap berlebihan, maka gantilah kaus kaki beberapa kali dalam sehari
  7. Menggunakan sepatu dengan ventilasi yang baik serta hindari sepatu plastik atau nilon. Jika sedang tidak menggunakan sepatu, biarkan kaki bebas dan terkena udara.

Tak hanya di kaki, menurut Howard Hughes Medical Institute (HHMI) dari Maryland, ada sekitar 2-5 pon (1-2,26 kg) bakteri yang hidup di dalam tubuh manusia.

Bakteri datang dalam varietas yang baik dan buruk, atau lebih tepatnya dapat membantu atau membahayakan tubuh manusia. Sementara perhatian besar diberikan pada bakteri jahat karena berpotensi untuk menciptakan penyakit, manusia memiliki hubungan simbiosis yang diperlukan dengan berbagai jenis bakteri pembantu.

Beberapa bakteri penting untuk kelangsungan hidup kita, seperti halnya yang terdapat pada usus. HHMI melaporkan bahwa konsentrasi terbesar bakteri dalam tubuh manusia ditemukan di usus, yang dapat membantu melakukan tugas pencernaan.



(mer/ir

Sabtu, 30 Juli 2011

Makanan Berlemak Bisa Menenangkan Jiwa

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Leuven, Belgia, Makanan berlemak tidak hanya enak di lidah dan perut, penelitian baru menunjukkan bahwa makanan berlemak juga dapat menenangkan jiwa dan membuat orang bahagia. Sayangnya, makanan ini tidak baik jika dikonsumsi terus menerus.

"Makanan berlemak tampaknya dapat membuat kita mengurangi emosi sedih, bahkan meski kita tidak menyadari sedang makan lemak. Lemak yang dimasukkan ke dalam perut dapat menyebabkan perubahan emosional dan fisik." jelas psikiater Dr. Lukas Van Oudenhove, seperti dilansir HealthDay, Minggu (31/7/2011).

Inilah sebabnya mengapa orang yang makan es krim pasca putus cinta dapat merasa lebih baik. Es krim yang mengandung lemak dapat menjadi penyembuh perasaan emosional dengan membuat orang sedih dan orang yang emosi menjadi tenang.

Apakah ada koneksi antara sinyal yang keluar dari mulut atau perut ke otak?

"Para peneliti sebelumnya telah menangani pertanyaan-pertanyaan ini dengan berfokus pada bagaimana bau, rasa dan tampilan makanan mempengaruhi emosi," kata Dr. Van Oudenhove, yang sedang menempuh postdoctoral di University of Leuven di Belgia.

Menurutnya penelitian ini adalah yang pertama. Peneliti melewati stimulasi sensorik dengan menyuntikkan asam lemak langsung ke perut, tanpa diketahui oleh subjek apakah mereka mendapatkan lemak atau salin.

Untuk melakukan penelitian ini, peneliti merekrut 12 orang yang non-obese (tidak gemuk). Relawan sehat kemudian akan menerima asam lemak atau larutan garam melalui tabung makan (feeding tube).

Dengan menggunakan functional MRI (fMRI), peneliti juga mengamati gelombang otak pada relawan seperti saat merasa sedih atau didengarkan musik netral, serta diamati pula ekspresi wajahnya saat sedih dan saat mendengarkan musik.

"Untuk membuat relawan sedih, kita menggunakan musik dan film yang dapat membuat mereka mengernyit (sedih), yang membuat suasana hati turun 2,5 poin dari 10. Tetapi asam lemak dapat membantu mengurangi penurunan poin sebesar 1 poin," jelas Dr. Van Oudenhove.

Menurut Dr. Van Oudenhove, di dalam otak sendiri peneliti menemukan kesedihan yang diinduksi dapat menyebabkan perubahan sekitar 3 sampai 4 persen.

"Cukup banyak, namun tingkat perubahan menyusut menjadi kurang dari 1 persen setelah subjek mendapat dosis asam lemak, setidaknya di sebagian besar wilayah otak yang dianalisis," tutur Dr. Van Oudenhove.

Tidak jelas apakah bahan-bahan lainnya dalam makanan akan memiliki efek yang sama. Dr. Van Oudenhove mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah temuan ini mungkin memiliki nilai dalam pengobatan obesitas, depresi atau gangguan makan.

Hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam Journal of Clinical Investigation.




(mer/ir

Hot Dog Sama Bahayanya dengan Rokok?

Your browser does not support iframes.



(Foto: dailymail)Washington DC, Kelompok medis di Washington DC baru saja meluncurkan billboard dengan gambar makanan hot dog di dalam bungkus rokok disertai dengan peringatan bahwa hot dog dapat merusak kesehatan. Apakah hot dog sama bahayanya dengan rokok?

Physicians Committee for Responsible Medicine baru saja meluncur billboard peringatan di Indianapolis yang menggambar 4 buah hot dog di dalam bungkus sebuah rokok yang ditata layaknya 4 batang rokok.

Pada billboard tersebut juga tertulis pesan yang berbunyi 'Warning: Hot dogs can wreck your health' (Peringatan: Hot dog dapat merusak kesehatan Anda.

Kelompok medis ini mencoba menciptakan kesadaran masyarakat tentang hubungan antara hot dog dan kanker kolorektal atau kanker usus besar.

Penelitian tahun 2007 yang dikutip dari World Cancer Research Fund menemukan bahwa 50 gram porsi daging olahan per hari yang sama dengan jumlah 1 porsi hot dog, dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal sekitar 21 persen.

"Hot dog harus dilengkapi dengan label peringatan yang membantu konsumen memahami risiko kesehatan, yang mirip dengan label peringatan pada bungkus rokok," jelas Susan Levin, direktur komite pendidikan nutrisi, seperti dilansir Dailymail, Jumat (29/7/2011).

Namun, tidak semua ahli kesehatan sepakat dengan hal yang diusulkan Physicians Committee for Responsible Medicine tersebut.

"Hal ini tak perlu membuat orang untuk menghilangkan konsumsi daging merah atau olahan (sama sekali), melainkan pesan itu dimaksudkan agar tidak menjadikan makanan ini sebagai andalan dalam diet Anda," penjelasan dalam pedoman dari American Cancer Society.



(mer/ir

Parasit pada Kucing Diduga Meningkatkan Risiko Kanker Otak

Your browser does not support iframes.



foto: ThinkstockMontpellier, Prancis, Parasit toksoplasma sering dijumpai pada kotoran kucing dan bisa menempel di mana-mana lalu menular ke manusia. Bukan cuma berbahaya bagi ibu hamil, parasit ini diduga juga bisa meningkatkan risiko kanker otak pada orang yang tertular.

Sebuah penelitian yang dilakukan para ahli dari CNRS Institute di Montpellier mengungkap, negara-negara dengan tingkat infeksi toksoplasma tinggi cenderung lebih banyak memiliki kasus kanker otak. Padahal hasil pengamatan ini sudah disesuaikan dengan faktor lain, termasuk tingkat penghasilan.

Pada binatang, infeksi toksoplasma memang sudah terbukti mempengaruhi otak. Selain memicu kanker, infeksi parasit ini juga menyebabkan peribahan perilaku, misalnya pada tikus jadi tidak punya rasa takut sehingga mudah diterkam dan dimangsa oleh kucing.

Sementara pada manusia, selama ini yang dinilai berisiko hanya ibu hamil karena dikhawatirkan bisa berakibat fatal pada kesehatan janin. Dengan hasil penelitian terbaru tersebut, maka orang dewasa juga bisa mengalami peningkatan risiko yang fatal akibat infeksi toksoplasma.

Meski demikian, para peneliti mengaku baru melihat adanya hubungan namun belum membuktikan bahwa kucing bekserta parasit toksoplasma pada kotorannya merupakan pemicu kanker otak. Bagaimanapun, untuk menyimpulkan hal itu harus ada penelitian lebih lanjut.

"Setidaknya dengan mengetahui adanya hubungan antara toksoplasma dengan kanker otak, ada peluang lebih besar untuk menekan risiko kanker otak," ungkap salah seorang peneliti, Frederich Thomas seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (27/7/2011).

Sedangkan untuk mengurangi risiko infeksi toksoplasma pada manusia, para peneliti menyarankan untuk sering-sering membersihkan kucing maupun hewan peliharaan lainnya. Selain itu, hindari makan daging setengah matang dan menghirup debu atau apapun yang mungkin terkontaminasi kotoran kucing.

(up/ir

Kenali Tanda-Tanda Kecanduan Seks

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstok)Jakarta, Berbagai hal bisa membuat orang kecanduan, termasuk kecanduan seks. Untuk itu kenali gejala apa saja yang muncul jika seseorang sudah terkena kecanduan seks.

Kecanduan seks bisa membahayakan orang-orang disekitar pecandu. Hal ini karena kecanduan seks membutuhkan orang lain sebagai pasangan untuk membantunya memberikan kesenangan. Ia akan terobsesi oleh seks dan aktivitas seksual atau fantasi dengan mengesampingkan hal-hal lain sama seperti pecandu lainnya.

Kecanduan seks bukan sekedar penyakit akibat tak bisa menahan godaan atau rangsangan seksual saja, tapi juga karena ketidakberdayaan untuk mengontrol perilaku. Bahkan menurut ahli psikologi, kecanduan seks kini dikategorikan sebagai penyakit saraf.

Berikut ini beberapa peringatan awal yang harus diwaspadai sebagai gejala kecanduan seks, seperti dikutip dari Lifemojo, Sabtu (30/7/2011) yaitu;

  1. Menggunakan seks untuk menghilangkan perasaan negatif hingga bisa mendapatkan kesenangan sementara
  2. Menyembunyikan perilaku seksual dari pasangan
  3. Semua efek sakit dari pekerjaan, hubungan dengan orang lain atau kehidupan sehari-hari akibat obsesi terhadap seks
  4. Menyadari bahwa hubungan seks yang dilakukan bisa menjadi masalah jika diketahui oleh publik
  5. Ketidakmampuan untuk berhenti dari kehidupan seksual rahasia yang berbahaya secara permanen
  6. Melakukan masturbasi secara kompulsif (berulang-ulang) dan melakukan seks yang tidak aman

Jika ada salah satu dari gejala atau perilaku tersebut, maka ada kemungkinan seseorang mengalami kecanduan seks dan memerlukan bantuan seperti terapi untuk mengatasinya.

Sementara itu ada pula beberapa perilaku khas yang dimiliki oleh seorang pecandu seks seperti:

  1. Memiliki keasyikan tersendiri dengan seks sepanjang waktu
  2. Menjadikan aktivitasnya sebagai salah satu ritual
  3. Meskipun menyadari bahwa tindakannya salah, para pecandu akan mampu mengubah perilakunya tapi tetap melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang

Beberapa hal diduga bisa menjadi penyebab seseorang jadi pecandu seks seperti merasa kesepian sehingga ia melihat seks sebagai cara agar merasa dihargai dan dicintai, atau bisa juga karena adanya kekerasan pada masa kanak-kanak.

Penanganan yang diberikan untuk pecandu seks pun berbeda-beda tergantung dari penyebabnya. Namun kunci keberhasilan dari merehabilitasi pecandu seks meliputi 3 hal yaitu mengevaluasi riwayat hidupnya, mengubah cara pandangnya serta mencegahnya agar tidak kambuh lagi.

(ver/ir

Mana yang Lebih Hebat Tingkatkan Memori, Makanan atau Suplemen?

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstok)Jakarta, Saat ini beredar berbagai macam suplemen yang mengklaim jika dikonsumsi bisa meningkatkan memori. Sebenarnya mana yang lebih hebat tingkatkan memori, makanan atau suplemen?

Peneliti memang menemukan bahwa mendapatkan zat gizi yang cukup bisa membantu meningkatkan kemampuan berpikir dan memori, terutama ketika seseorang sudah semakin tua.

Untuk mendapatkan gambaran apakah suplemen yang dikonsumsi bermanfaat untuk memori atau tidak, maka peneliti melakukan studi yang melibatkan 4.500 laki-laki dan perempuan di Perancis yang berusia 45-60 tahun.

Partisipan dibagi menjadi 2 kelompok, satu bagian mendapat suplemen yang mencakup vitamin C, E, selenium, seng dan beta karotren, sementara bagian lain mendapatkan pil plasebo. Tak ada satupun partisipan yang tahu apakah ia menerima suplemen atau pil plasebo dan studi dilakukan selama 8 tahun.

Setelahnya semua partisipan diajak untuk mengikuti tes berbagai jenis memori yang mencakup kata dan angka serta fleksibitas memori. Diketahui partisipan yang mendapatkan suplemen dan plasebo memiliki hasil yang sama.

Geraldine McNeill, seorang ahli nutrisi dari University of Aberdeen di Inggris menuturkan efek menguntungkan justru bisa didapat dari asupan gizi yang seimbang untuk mempertahankan kinerja kognitif terutama memori verbal.

"Mengonsumsi suplemen bagi saya adalah pilihan terakhir, dan kebanyakan orang tidak mendapatkan vitamin dan dosis nutrisi yang mencukupi," ujar McNeill, seperti dikutip dari Foxnews, Sabtu (30/7/2011).

Pendapat senada juga diungkapkan oleh Barbara Shukitt-Hale dari Tufts University di Boston yang mengatakan setiap orang harus mengetahui bahwa untuk meningkatkan kemampuan otak diperlukan lebih dari sekedar mengonsumsi pil suplemen setiap hari.

"Vitamin dan mineral memang penting untuk memori, tapi hal yang paling penting adalah mengonsumsi makanan yang sehat, tetap aktif serta menjaga otak Anda agar tetap tajam," ujar Shukitt-Hale.

(ver/ir

Ratusan Penelitian Medis pada Monyet Diklaim Tak Bermanfaat

Your browser does not support iframes.



foto: ThinkstockLondon, Temuan obat baru kadang harus diujikan dulu pada binatang sebelum dicoba sendiri oleh manusia. Khusus pada monyet, aktivis penyayang binatang mengklaim tiap tahun ada ratusan penelitian medis yang akhirnya tak banyak memberikan manfaat.

Baru-baru ini, sebuah gerakan penyayang binatang yakni Zoological Society of London melakukan kajian terhadap 3.000 penelitian medis antara tahun 1996-2006 yang melibatkan binatang. Dari sekian banyak penelitian, 10 persen di antaranya menggunakan monyet.

Ratusan penelitian yang melibatkan primata non-manusia itu memang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, namun secara langsung tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi manusia. Dengan kata lain, sebagian besar diklaim tidak banyak bermanfaat.

"Riset ilmiah pada monyet selalu kontroversial dan sangat emosional. Dalam pandangan saya, pendanaan riset yang melibatkan primata non-manusia tidak perlu dilanjutkan," ungkap Sir Patrick Bateson, presiden Zoology Society of London seperti dikutip dari Independent, Kamis (28/7/2011).

Tidak hanya di Inggris, gerakan menentang penelitian medis pada binatang khususnya primata non-manusia seperti monyet juga muncul di banyak negara termasuk Amerika Serikat. Bahkan dari tahun ke tahun, jumlahnya diperkirakan terus meningkat.

Sebuah organisasi pendidikan, Foundation for Biomedical Research pernah mengungkap bahwa dukungan terhadap penggunaan hewan uji makin berkurang dalam satu dekade terakhir. Dari perkiraan 70 persen pada tahun 1990-an, dukungan tersebut berkurang menjadi 54 persen pada tahun 2008.

Meski banyak yang menyerukan agar penggunaan binatang dalam riset medis dilarang, bagaimanapun sejarah mencatat banyak obat-obat penting ditemukan melalui riset pada monyet. Di antaranya adalah vaksin polio, serta metode deep brain stimulation untuk penderita parkinson.

(up/ir

Jumat, 29 Juli 2011

Diabetes Terdeteksi Lebih Dini Jika Rajin ke Dokter Gigi

Your browser does not support iframes.



foto: ThinkstockJakarta, Komplikasi diabetes sering terjadi karena gejala awal penyakit ini terlambat dideteksi. Rajin memeriksakan gigi bisa mengurangi risiko ini, karena berbagai gangguan mulut dan gusi sering berkaitan dengan diabetes yang tak terdiagnosis.

Meski tidak disadari oleh pengidapnya, diabetes atau bahkan pra-diabetes bisa dideteksi oleh dokter gigi berdasarkan kondisi kesehatan rongga mulut. Karena itu, peneliti dari Columbia University menekankan pentingnya rajin memeriksakan gigi dan mulut.

"Penyakit periodontal (gigi dan mulut) merupakan komplikasi awal diabetes dan 70 persen orang dewasa di Amerika Serikat cukup rajin periksa ke dokter gigi setidaknya setahun sekali," ungkap salah seorang peneliti, Dr Ira Lamster seperti dikutip dari Healthday, Jumat (29/5/2011).

Dalam penelitian yang dimuat di Journal of Dental Research, Dr Lamster mengamati 600 pasien yang memeriksakan diri di sejumlah klinik dokter gigi. Seluruh responden tidak mengetahui atau belum pernah didiagnosis mengidap diabetes maupun pra-diabetes.

Dari jumlah tersebut, 350 pasien di antaranya memiliki paling sedikit satu faktor risiko diabetes khususnya tipe 2 yang dipicu oleh gaya hidup tidak sehat. Faktor risiko yang dimaksud antara lain meliputi tekanan darah tinggi serta obesitas.

Para pasien yang memiliki faktor risiko tersebut kemudian diperiksa giginya, lalu hasinya dianalisis. Hasilnya menunjukkan, pasien yang memiliki faktor risiko diabetes cenderung memiliki masalah periodontal seperti gigi tanggal dan pembentukan kantong gigi (deep periodontal pocket).

Temuan ini menyiratkan bahwa dengan rajin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut, yang terdeteksi bukan hanya kerusakan gigi. Jika gejala diabetes juga terdeteksi sejak awal, maka risiko yang lebih buruk bisa dihindari misalnya penyakit jantung dan stroke.

(up/ir

1 dari 3 Pasien Permak Hidung Mengidap Gangguan Mental

Your browser does not support iframes.



foto: ThinkstockLeuven, Belgia, Rhinoplasty atau permak hidung termasuk salah satu jenis operasi plastik yang paling banyak diminati. Namun para dokter bedah diimbau untuk waspada, sebab 1 dari 3 pasien yang menginginkan permak hidung adalah penderita gangguan mental.

Menurut sebuah penelitian di University Hospitals Leuven di Belgia, sebagian pasien yang ingin hidungnya dipermak mengalami gangguan mental yang disebut Body Dysmorphic Disorder (BDD). Gangguan ini membuat penderitanya tidak pernah puas dengan penampilan fisiknya.

Berdasarkan pengamatan terhadap 266 pasien melakukan permak hidung dalam periode 16 bulan, secara umum 33 persen di antaranya terindikasi mengidap BDD. Indikasi tersebut terungkap melalui wawancara yang dilakukan oleh tim yang beranggotakan para psikolog.

Di kalangan pasien yang melakukan permak hidung dengan tujuan hanya untuk memperbaiki penampilan, 46 persen terindikasi BDD kategori sedang hingga berat. Kenyataannya, sebagian di antaranya memiliki bentuk dan ukuran hidung yang normal dan tidak terlalu butuh dipermak.

Bahkan di kalangan pasien yang melakukan permak hidung karena ada indikasi medis misalnya karena bentuk hidungnya mengganggu pernapasan, ada sekitar 2 persen yang terindikasi BDD. Mungkin sekalian memperbaiki fungsi hidung, pasien berharap agar bentuknya juga dipercantik.

"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah pasien dengan gejala BDD sangat tinggi. Kadang-kadang ini bisa memberikan efek negatif bagi fungsi hidung sehari-hari," ungkap Dr Valerie A Picavet yang memimpin penelitian ini seperti dikutip dari HealthDay, Kamis (28/7/2011).

Dr Picavet mengimbau para dokter bedah untuk waspada sebab bagi pasien yang menderita BDD, permak hidung dengan hasil sebagus apapun tidak akan pernah memberikan rasa puas. Dalam kesehariannya, penderita BDD punya kualitas hidup yang buruk antara lain tidak percaya diri dan susah bergaul.

(up/ir

Atlet Remaja Terancam Risiko Osteoartritis

Your browser does not support iframes.



foto: ThinkstockJakarta, Anak dan remaja yang mengalami perkembangan abnormal pada tulang panjang antara panggul dan lutut karena olahraga intensitas tinggi seperti atlet, terancam berisiko besar mengalami osteoarthritis pinggul.

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa olahraga seperti sepak bola dan basket yang dilakukan dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan terjadinya perkembangan abnormal pada tulang panjang antara panggul dan lutut, sehingga memperbesar risiko terjadinya osteoarthritis pinggul pada anak dan remaja.

Peneliti Swiss menjelaskan bahwa cacat dari bagian atas tulang yang dikenal sebagai femur, dapat membuat berkurangnya kemampuan rotasi dan menyebabkan nyeri selama gerakan pada atlet muda yang kompetitif.

Secara keseluruhan, peneliti menemukan atlet 10 kali lebih mungkin mengalami gangguan fungsi pinggul daripada mereka yang tidak bermain olahraga intensitas tinggi.

"Hal ini mungkin menjelaskan mengapa atlet lebih mungkin untuk mengembangkan osteoartritis daripada individu yang tidak melakukan olahraga secara intens," ujar Dr. Klaus Siebenrock dari University of Bern di Swiss, seperti dilansir Healthday, Kamis (28/7/2011).

Untuk menyimpulkan hal tersebut, peneliti memeriksa kondisi fisik dan rentang gerak 72 pinggul pada 37 pemain basket profesional pria dan 76 pinggul dari 38 peserta kontrol yang tidak berpartisipasi melakukan olahraga tingkat tinggi.

Studi menunjukkan bahwa pria dewasa dan remaja yang bermain di sebuah klub basket elit sejak usia 8 tahun, lebih mungkin mengalami osteoarthritis pinggul daripada mereka yang tidak ambil bagian dalam olahraga berat.

Peneliti menemukan bahwa para atlet kebanyakan menderita kelainan tulang paha femur yang menyebabkan mereka mengalami kontak abnormal dengan soket pinggul.

Akibatnya, kelainan ini akan mengurangi rotasi pinggul internal dan membuat gerakan pinggul yang menyakitkan. Penulis penelitian mengatakan kelainan ini akan memburuk selama akhir masa remaja.

(mer/ir

Senyuman di Foto Jadul Bisa Meramalkan Peluang Umur Panjang

Your browser does not support iframes.



foto: ThinkstockJakarta, Peluang seseorang untuk berumur panjang bisa diprediksi dari lebar senyuman di foto-foto jadul saat masih muda. Makin lebar senyumnya berarti makin berpeluang punya umur panjang, sebaliknya makin jutek risiko mati muda makin besar.

Beberapa penelitian mengungkap adanya hubungan antara senyum di masa kecil dengan kondisi kesehatan dan kebahagiaan seseorang saat beranjak tua. Salah satu penelitian tentang hal itu pernah dipublikasikan beberapa waktu yang lalu di jurnal Psychological Science.

Dalam penelitian tersebut, para ahli mengamati foto masa muda dari 230 atlet baseball Amerika Serikat yang sudah meninggal. Foto-foto jadul (zaman dulu) tersebut diambil sekitar tahun 1952, ketika para almarhum yang diteliti masih berusia kanak-kanak.

Setelah datanya dikumpulkan lalu dibandingkan, atlet yang dalam foto masa kecilnya tidak tersenyum rata-rata hidup hingga usia 72,9 tahun. Atlet yang tersenyum namun hanya sedikit atau tanggung rata-rata hidup 2 tahun lebih lama, yakni sekitar 74 tahun.

Sementara itu, atlet yang hidup hingga usia paling tua adalah atlet yang tersenyum paling lebar dalam foto-foto masa kecilnya. Atlet dengan senyuman paling lebar di foto-foto masa kecilnya mampu bertahan hidup hingga usia rata-rata 79,9 tahun.

"Anak yang bahagia tumbuh di keluarga yang baik. Kondisi ini memungkinkan bagi anak-anak untuk menjadi lebih sehat dan kuat," ungkap Lindsay Till Hoyt, PhD dari Northwestern University yang melakukan penelitian tersebut seperti dikutip dari MensHealth.com, Jumat (28/7/2011).

Selain berhubungan dengan usia harapan hidup, lebar senyuman pada foto jadul di masa kecil juga berhubungan dengan kebahagiaan hidup berkeluarga. Penelitian lain pernah mengungkap, orang-orang yang di foto jadulnya tidak pernah senyum punya risiko 5 kali lebih besar untuk bercerai.

(up/ir

Selama Puasa, RS Fatmawati Butuh Darah 100 Kantong/Hari

Your browser does not support iframes.



RS Fatmawati (dok: detikhealth)Jakarta, Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, kelangkaan donor darah di bulan puasa perlu diantisipasi dengan baik. Untuk menjamin agar stok darah selama bulan puasa selalu aman, RS Fatmawati butuh cadangan darah sedikitnya 100 kantong/hari.

Stok aman sebesar 100 kantong darah/hari diperhitungkan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu ada kondisi yang membutuhkan darah dalam jumlah lebih banyak. Dalam kondisi normal, rata-rata RS Fatmawati hanya membutuhkan sekitar 60 kantong darah/hari.

Sedangkan untuk memenuhi stok darah sebanyak itu, dibutuhkan paling tidak 50 orang donor darah tiap harinya. Padahal untuk saat ini, Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS) Fatmawati rata-rata baru sanggup menghimpun 10 donor langsung dan sekitar 20-30 donor pengganti.

Donor langsung merupakan donor sukarela yang diambil darahnya sebagai persediaan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Sementara itu, donor pengganti adalah donor yang diambil darahnya saat ada kebutuhan saat itu juga, baik yang berasal dari kerabat atau teman pasien sendiri maupun donor bayaran.

"Selain donor yang datang sendiri, secara rutin UTDRS Fatmawati juga mendatangi kelompok-kelompok donor darah. Ada 10 kelompok, kebanyakan dari umat di masjid-masjid atau gereja," ungkap Direktur RS Fatmawati, Dr Andi Wahyuningsih Attas, SpAn dalam kunjungan media ke UTDRS Fatmawati, Cilandak, Jumat (29/7/2011).

Dr Andi yang juga seorang donor tetap ini mengatakan, karyawan RS Fatmawati sering diberdayakan untuk memenuhi kebutuhan darah di UTDRS. Dari sekitar 2.000 karyawan rumah sakit tersebut, sekitar 30 persen di antaranya tercatat sebagai donor tetap.

UTDRS Fatmawati merupakan UTDRS percontohan di Indonesia yang didirikan sejak tahun 2009. Jenis layanan yang tersedia mirip UTD milik PMI pada umumnya yakni pengambilan darah dari donor, pemeriksaan atau skrining, pengolahan komponen dan distribusi darah ke pasien yang membutuhkan.


(up/ir

Orang Jamaika Jago Lari Karena Hobi Makan Pisang dan Ubi

Your browser does not support iframes.



Usain Bolt (Reuters)Kingston, Jamaika, Jamaika telah banyak melahirkan atlet lari yang handal, salah satunya adalah manusia tercepat di dunia yakni Usain Bolt. Menurut penelitian, orang Jamaika jago lari karena mengonsumsi ubi jalar dan pisang hijau sebagai makanan pokoknya.

Prof Errol Morrison, ilmuwan dari University of Technology di Jamaika mengungkap hal itu dalam salah satu hipotesis penelitiannya. Menurutnya, 2 jenis makanan pokok orang Jamaika tersebut memegang peran penting dalam pembinaan atlet-atlet lari.

Berdasarkan analisis biokimia dan anatomi tubuh, Prof Morrison mengungkap bahwa ubi jalar mengandung hyposteroid yang berfungsi sebagai pembangkit stamina. Sementara pisang hijau, kandungan phytate di dalamnya dapat menjaga ketersediaan cadangan energi.

"Tapi Anda tidak bisa begitu saja makan pisang terus larinya jadi cepat. Yang terjadi di Jamaika, kedua jenis makanan ini menjadi makanan pokok yang dikonsumsi sejak usia sangat dini," ungkap Prof Morrison seperti dikutip dari Foxnews, Kamis (28/7/2011).

Prof Morrison menambahkan, manfaat ubi jalar dan pisang hijau bagi pelari sebenarnya tidak secara langsung membuat kecepatan larinya meningkat. Berbagai kandungan di dalamnya hanya memperbaiki metabolisme energi, yang kemudian sangat dibutuhkan untuk berlari dengan cepat.

Tentunya, makanan pokok bukan satu-satunya faktor yang membuat Jamaikan begitu mendominasi olahraga atletik khususnya lari cepat atau sprint. Masih menurut Prof Morrison, Jamaika merupakan satu-satunya negara yang memiliki pembinaan atlet lari sejak kanak-kanak.

Tak heran jika Jamaika banyak melahirkan pelari handal seperti Usain Bolt, manusia tercepat yang pernah mencetak rekor dunia di nomor lari 100 m, 200 m dan 4x100 m. Dalam kejuaraan lari internasioal tahun 2009 di Berlin, tim lari putri Jamaika juga memborong medali emas dan perak di nomor 100 m.


(up/ir

Pria dengan Ukuran Sepatu Besar Punya Mr P Besar?

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Jakarta, Meski tidak menjadi tolak ukur kepuasan seksual, ukuran kelamin pria seringkali menjadi buah bibir. Bahkan banyak cara dipercaya dapat menebak ukuran kelamin pria, salah satunya dari ukuran sepatu. Benarkah pria dengan ukuran sepatu besar memiliki penis yang besar pula?

Banyak orang yang percaya bahwa ukuran kaki dan sepatu pria bisa memprediksi ukuran kelaminnya. Namun sayangnya, hal ini hanyalah mitos belaka.

Ada studi yang berjalan dua arah pada masalah ini. Namun, sebagian hasil studi telah menghilangkan keyakinan akan kebenaran hal ini dan menganggapnya hanya sebagai mitos.

Sebagai contoh, sebuah penelitian tahun 2002 dari St Mary's Hospital, London, Inggris telah mengukur panjang penis dan ukuran sepatu 104 pria.

Mereka menemukan panjang penis rata-rata sampel adalah 13 cm dan ukuran sepatu rata-rata 9 (Eropa 43). Namun, peneliti tidak menemukan adanya kolerasi yang signifikan antara kedua hal tersebut.

Para peneliti menyimpulkan mitos panjang penis dan ukuran sepatu tidak memiliki dasar ilmiah, seperti dilansir Lifemojo, Jumat (29/7/2011).

Memang ada bagian tubuh pria yang bisa digunakan untuk memprediksi ukuran kelamin, salah satunya ukuran jari. Sebuah studi yang telah dipublikasi dalam Asian Journal of Andrology menunjukkan bahwa ukuran jari pria bisa menjadi indikasi ukuran kelaminnya.

Bagi pria, lihatlah tangan kanan dan perhatikan ukuran jari telunjuk dan jari manis. Bila kedua jari tersebut memiliki ukuran yang sama, maka kemungkinan besar ukuran penis akan lebih panjang.

Peneliti mengatakan rasio yang lebih kecil antara perbandingan ukuran jari telunjuk dan jari manis terkait dengan ukuran penis yang lebih panjang. Ini berhubungan dengan paparan hormon laki-laki saat masih dalam kandungan, yang juga menyediakan petunjuk untuk risiko penyakit seperti kanker dan prostat.




(mer/ir

Makassar Punya Rumah Sakit Internasional Pertama

Your browser does not support iframes.



RS Awal Bros (dok. Dinkes Sulsel)Makassar, Meski terletak di kawasan timur Indonesia, bukan berarti tak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik. Kini di Makassar telah hadir RS Awal Bros yang merupakan rumah sakit bertaraf internasional pertama di kawasan timur Indonesia (KTI).

Mantan Wakil Presiden RI yang juga merupakan Ketua Palang Merah Indonesia, Jusuf Kalla, telah meresmikan Rumah Sakit Awal Bros, Makassar, Sulawesi Selatan pada hari Senin (25/7/2011).

Rumah Sakit bertaraf internasional ini terletak di Jl Urip Sumoharjo no.43, Makassar. RS Awal Bros Makassar merupakan rumah sakit bertaraf internasional pertama yang hadir di kawasan timur Indonesia (KTI).

Di Makassar, RS Awal Bros dimiliki oleh kelompok usaha yang sedang berkembang pesat Bosowa Group. Awal Bros tersebar juga di kota-kota besar lainnya yakni RS Awal Bros Bekasi, RS Awal Bros Pekanbaru, RS Awal Bros Tangerang, dan RSIA Evasari.

Peresmian rumah sakit internasional ini, ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Jusuf Kalla. Menurut Jusuf Kalla, rumah sakit ini sangat berguna agar warga Sulsel dan kawasan timur Indonesia tidak perlu lagi berobat ke luar negeri seperti ke Singapura, sebab Makassar memiliki fasilitas rumah sakit bertaraf internasional seperti RS Awal Bros.

"Kalau berobat tidak perlu ke luar negeri seperti ke Singapura cukup di Indonesia seperti Makassar saja, fasilitasnya juga memadai," kata Jusuf Kalla saat membuka RS Awal Bros Makassar, seperti ditulis yang diterima detikHealth, Jumat (29/7/2011).

Jusuf Kalla berharap agar RS Awal Bros tidak hanya memperhatikan keuntungan tetapi juga lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan pasien.

"Mudah mudahan kedepan kita semua akan mengalami perubahan bukan hanya dokter, pasien tapi kita semua," ucap mantan presiden yang akrab disapa JK.

Peresmian ini juga dirangkaikan dengan Peresmian Bank Darah di RS Awal Bros. Bank Darah yang terletak di lantai dasar RS Awal Bros Makassar ini diresmikan oleh JK dan ditandai pemotongan pita oleh Ny. Mufidah Jusuf istri Bapak Jusuf Kalla.

RS ini memiliki fasilitas dan memberi layanan UGD 24 jam, rawat inap, rawat jalan, medical check up, farmasi, laboratorium dan radiologi.

 
(mer/ir

Terapi untuk Tingkatkan Harapan Hidup Pasien Cangkok Ginjal

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Jakarta, Pasien transplantasi ginjal memiliki risiko penolakan dari dalam tubuh. Kini studi menemukan terapi baru yang bisa meningkatkan kelangsungan hidup pasien transplantasi ginjal dengan mengurangi risiko penolakan.

Penelitian baru menemukan terapi untuk menyaring antibodi dari darah ginjal pasien sebelum melakukan transplantasi. Kondisi ini bisa meningkatkan 2 kali lipat kelangsungan hidup pasien yang sulit mendapatkan transplantasi.

Pasien-pasien ini sebagian besar adalah perempuan yang umumnya tidak memenuhi syarat untuk transplantasi, sehingga berisiko sangat tinggi mengalami penolakan organ baru. Dengan terapi ini bisa menurunkan risiko penolakan dan berpotensi meningkatkan jumlah transplantasi donor ginjal hidup.

"Diharapkan nantinya akan terjadi kenaikan transplantasi donor hidup sebesar 2.000-3.000 dalam beberapa dekade," ujar peneliti Dr Robert Montgomery, seorang profesor bedah dari The Johns Hopkins University School of Medicine, seperti dikutip dari LiveScience, Jumat (29/7/2011).

Diperkirakan sekitar 1 dari 3 pasien transplantasi ginjal sangat mungkin mengalami penolakan organ baru. Hal ini karena sebelumnya orang tersebut telah terkena jaringan benda asing yang bisa berasal dari transfusi darah, kehamilan atau transplantasi sebelumnya.

Dalam studi ini darah dari 211 pasien yang sulit mendapatkan transplantasi disaring. Pertama-tama sel darah pasien dipisahkan dari plasma darahnya, lalu pasien menerima pasokan plasma darah dan antibodi baru.

Proses ini dilakukan beberapa hari sebelum transplantasi dan bisa berlanjut selama seminggu setelah operasi. Setelah 8 tahun, sekitar 80,6 persen pasien yang menerima terapi antibodi ini masih memiliki kelangsungan hidup.

"Terapi ini akan membantu kita untuk lebih mengoptimalkan organ-organ yang sudah tersedia, sehingga bisa meningkatkan jumlah pasien yang mendapatkan transplantasi," ujar Montgomery.

Montgomery menuturkan terapi bisa hanya bisa digunakan bila pasien mendapatkan donor hidup. Hal ini karena terapi perlu dilakukan sebelum operasi tranasplantasi, sedangkan pasien dari donor meninggal hanya memiliki waktu sedikit sejak organ tersebut tersedia.

(ver/ir

Unit Transfusi Darah di Rumah Sakit Bukan untuk Saingi PMI

Your browser does not support iframes.



UTDRS Fatmawati (dok: detikhealth)Jakarta, Meski sama-sama menghimpun donor darah, Unit Transfusi Darah di Rumah Sakit (UTDRS) dijamin tidak akan menyaingi fungsi PMI. Keberadaannya justru membantu PMI, mengingat ketersediaan stok darah nasional saat ini masih jauh dari cukup.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan, dr Bambang Sardjono, MPH dalam temu media di RS Fatmawati, Cilandak. Menurutnya, Undang-undang memberi kewenangan pemerintah pusat dan daerah untuk ikut mengelola donor darah.

"Keberadaan UTDRS di rumah sakit pemerintah dapat membantu pencapaian target MDGs (Millenium Development Goals), salah satunya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)," ungkap dr Bambang di Ruang Rapat Gedung Induk RS Fatmawati, Cilandak, Jumat (29/7/2011).

Dalam kondisi darurat misalnya ketika terjadi komplikasi perdarahan dalam persalinan, rumah sakit tidak selalu bisa menggantungkan kebutuhan darahnya pada PMI saja. Selain meghemat waktu tunggu, ketersediaan stok darahnya juga lebih terjamin.

Di sebagian besar rumah sakit termasuk RS Fatmawati, kebutuhan darah memang paling banyak berasal dari unit persalinan. Selain itu, unit bedah serta unit penyakit dalam juga termasuk unit-unit di rumah sakit yang banyak membutuhkan donor darah.

Jika mengandalkan darah dari PMI saja, stok darah nasional dinilai masih jauh dari cukup. Dengan kondisi saat ini, PMI hanya sanggup memenuhi kebutuhan 1,7 juta kantong darah/tahun sementara stok amannya adalah 2 persen dari populasi atau sekitar 4 juta kantong darah/tahun.

"Kebutuhan darah di RS Fatmawati mencapai 2.000 kantong/bulan, sementara lokasinya jauh dari bank darah PMI. Sejak ada UTDRS, waktu tunggu berkurang dari yang tadinya mencapai 7 jam jadi 2 jam," kata Direktur RS Fatmawati, Dr Andi Wahyuningsih Attas, Sp.An.

Di seluruh Indonesia, dr Bambang mengatakan saat ini ada sekitar 414 unit transfusi darah dengan rincian 211 unit dikelola PMI, 202 unit oleh rumah sakit (UTDRS) dan 1 unit oleh pemerintah daerah. UTDRS Fatmawati yang dibangun sejak 2009 merupakan UTDRS percontohan di Indonesia.


(up/ir

Takut Ketahuan Bolos, Gadis Remaja Kena Serangan Jantung

Your browser does not support iframes.



Tabatha McElligott (dok: Dailymail)Leigh-on-Sea, Inggris, Bolos keluar kelas kerap dilakukan anak sekolah sebagai bentuk kenalan remaja. Hal ini mungkin tidak terlalu berdampak fatal bagi kebanyakan remaja, tapi bagi Tabatha McElligott, ketakutan karena bolos sekolah bisa berakibat serangan jantung.

Tabatha McElligott, remaja berusia 19 tahun asal Leigh-on-Sea, Inggris, harus menghadapi maut karena serangan jantung akibat ketakutan saat guru berteriak padanya lantaran ketahuan bolos dari sekolah.

Kejadian tersebut terjadi 2 tahun yang lalu saat usianya masih 17 tahun. McElligott tertangkap oleh guru setelah menyelinap keluar dari sekolah dengan teman-temannya untuk membeli cokelat.

Ketakutan membuat kondisi jantung McElligott tidak kuat. McElligott ternyata menderita gangguan jantung langka yang tidak terdiagnosis sebelumnya.

Setelah kejadian yang hampir merenggut nyawanya, dokter menemukan bahwa McElligott ternyata lahir dengan anomali arteri koroner kiri dari arteri paru-paru (anomalous left coronary artery from the pulmonary artery), yang bisa membunuhnya kapan saja.

Kondisi bawaan sejak lahir ini menyebabkan tubuhnya untuk memompa darah ke seluruh tubuh dengan cara yang salah.

"Saya tidak pernah membuat masalah di sekolah, jadi saya malu ketika kami diteriaki (oleh guru) dan jantung saya tidak bisa mengatasinya," kenang Tabatha McElligott, seperti dilansir Dailymail, Jumat (29/7/2011).

Saat itu, ia mengatakan bahwa kakinya terasa seperti jeli dan kemudian semuanya berubah menjadi gelap. "Saya tahun sekarang jantung saya adalah bom waktu yang berdetak menunggu meledak," jelasnya.

Ia mengaku sangat beruntung karena pada saat mengalami serangan jantung ada seseorang disana yang membantunya. Otaknya bisa saja rusal atau bahkan meninggal bila saja jantungnya berhenti terlalu lama.

Setelah menjalani operasi jantung, ia sekarang dapat menjalani hidup dengan normal, meski harus mengonsumsi beta blockers setiap hari untuk memperlambat denyut jantung dan aspirin untuk mengencerkan darahnya.

Kini setelah berusia 19 tahun, ia bahkan telah dilatih kemampuan kegawatdaruratan untuk dapat membantu orang lain.

"Sejak pulih, saya telah dilatih sebagai responder darurat, jadi saya dapat membawa defibrilator saya sendiri dan menjadi yang pertama di tempat kejadian jika keadaan darurat terjadi di dekat saya," jelas McElligott.

Kondisi yang dialami McElligott sangatlah langka. Ini terjadi pada beberapa orang yang dilahirkan dengan dimana arteri koroner kiri yang biasanya membawa darah yang kaya oksigen dari aorta ke sebagian besar dari otot jantung, terhubung ke arteri paru-paru sebagai gantinya.

Arteri pulmonalis membawa darah terdeoksigenasi, berarti sisi kiri jantung menerima lebih sedikit oksigen dari yang dibutuhkan untuk mampu berfungsi dengan baik. Ini menyebabkannya sering mengalami serangan jantung atau menyebabkan gagal jantung.

Hanya 10 persen dari penderita yang dapat bertahan hidup jika tidak terdiagnosis pada tahun pertama kelahiran.

"Kebanyakan orang dengan kondisi ini didiagnosis saat lahir, sehingga sangat langka untuk bertahan sampai masa remaja tanpa mengetahui tentang hal itu," jelas Cathy Ross, perawat jantung senior di British Heart Foundation.

(mer/ir

Kamus Nyeri Dibuat Agar Pasien Mudah Jelaskan Rasa Nyeri

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Jakarta, Umumnya pasien mengalami kesulitan dalam menjelaskan rasa sakit atau nyerinya. Untuk itu peneliti kini berusaha membuat kamus rasa nyeri agar pengobatan yang diberikan lebih efektif.

Peneliti dari AS kini tengah berusaha membuat kosa kata atau kamus mengenai rasa sakit yang dialami oleh pasien. Hal ini penting karenna nantinya bisa membantu mengatasi rasa nyeri atau sakit tersebut dengan tepat.

"Penelitian mengenai rasa nyeri ini sangat sulit, karena dokter tidak bisa melihat rasa sakit yang dialami oleh pasien secara langsung," ujar Werner Ceusters, MD, profesor psikiatri dari School of Medicine and Biomedical Sciences, University at Buffalo, seperti dikutip dari MedIndia, Jumat (29/7/2011).

Ceusters mengungkapkan bahwa pasien harus menjelaskan apa yang ia rasakan, dan hal itu bukanlah suatu hal yang mudah sehingga bisa menjadi kelemahan yang serius. Kondisi ini ditambah dengan pengalaman masing-masing pasien yang berbeda sehingga sangat bersifat subyektif.

"Jika kita ingin lebih efektif dalam memberikan pengobatan terhadap seseorang dengan sakit kronis, maka kita perlu mempelajari kondisi pasien termasuk tingkat nyeri atau sakit yang dialaminya. Untuk itu perlu dikembangkan kosakata mengenai rasa sakit," ungkapnya.

Dalam studi ini Ceusters dan rekan mengumpulkan data dari ribuan pasien di Amerika Serikat, Swedia, Inggris, Israel dan Jerman dari pasien yang menderita nyeri di mulut dan wajah termasuk gangguan temporomandibular (TMD).

"Data ini nantinya akan diintegrasikan secara bersama-sama sehingga bisa memiliki kosa kata yang sama untuk memperoleh wawasan yang lebih baik dalam kompleksitas gangguan nyeri, khsuusnya penilaian gangguan rasa sakit dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi kesehatan mental dan kualitas hidup pasien," ujar Ceusters.

Diharapkan kamus mengenai rasa nyeri dan sakit ini bisa membantu pasien dalam menggambarkan apa yang dialaminya, sehingga dokter bisa memberikan pengobatan yang tepat dan efektif.

(ver/ir

Kamis, 28 Juli 2011

Wanita Tetap Bisa Bercinta Meski Sedang Kelelahan

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Jakarta, Kelelahan adalah salah satu alasan yang diungkapkan untuk menghindari hubungan seks dengan pasangan. Tapi tidak bagi perempuan, ia akan tetap melakukan hubungan seks meski lelah karena berpikir bisa menurunkan berat badan.

Dalam survei ini didapatkan sekitar 76 persen perempuan cenderung melakukan hubungan seks di malam hari sebagai rutinitas karena bisa membantu membakar kalori. Hal ini dikarenakan mahalnya biaya tempat kebugaran sehingga perempuan melihat seks sebagai cara berolahraga yang murah.

Hampir dua pertiga perempuan yang turut bergabung dengan anggota pusat kebugaran justru merasa lebih bahagia melakukan hubungan seks dan bersih-bersih rumah sebagai latihan tradisional dalam membakar kalori.

Kerry McCloskey dalam bukunya yang berjudul 'The Ultimate Sex Diet' mengungkapkan bahwa hubungan seks selama setengah jam bisa membakar kalori sebanyak 150-250 kalori, bahkan jika tergolong aktif bisa membakar hingga 350 kalori.

Beberapa selebriti telah menggunakan hubungan seks sebagai salah satu cara untuk menurunkan berat badan, seperti Kim Cattrall yang menggabungkan hubungan seks dengan pilates sebagai tips dietnya, serta Mel B yang menggunakan hubungan seks sebagai cara menurunkan berat badan setelah melahirkan.

Sementara itu dokter mengklaim saat berhubungan seks dan mencapai orgasme, tubuh akan melepaskan endorfin yang bisa menstimulasi sel-sel sistem kekebalan tubuh serta mencegah keriput.

"Survei ini membuat kita sadar bahwa ada hal-hal kecil yang justru bisa menjadi pendorong atau pemicu ekstra," ujar Darren Linnell yang melakuakn survei, seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (28/7/2011).

Selain hubungan seks, ada pula beberapa kegiatan lain yang bisa dilakukan untuk membakar 200 kalori yaitu:


  1. Melakukan bersih-bersih selama 48 menit
  2. Window shopping selama 63 menit
  3. Memasak selama 128 menit
  4. Tertawa dengan menggunakan otot perut selama 75 menit
  5. Berciuman selama 50 menit
 


(ver/ir

37 Tahun Hidup dengan Klem Bedah Tertinggal di Perut

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Hubei, China, Sakit perut berkepanjangan harus selalu diwaspadai, apalagi jika sampai bertahun-tahun tidak sembuh meski sudah diobati. Seorang pria di China mengalaminya dan ketika diperiksa ternyata ada klem bedah tertinggal di perut selama 37 tahun.

Pria yang hanya disebutkan memiliki marga atau nama belakang Liu ini awalnya hanya mengeluh sering sakit perut. Tidak diketahui sebabnya, yang jelas rasa sakit itu selalu kambuh meski pria asal Provinsi Hubei, China ini sudah mengonsumsi pereda nyeri.

Tak tahan dengan penderitaannya, pria berusia 67 tahun tersebut akhirnya mendatangi Xiantao City People's Hospital untuk memeriksakan diri pada 17 Juli 2011. Karena tidak menemukan penyakitnya, dokter lalu menawarkan pemindaian dengan sinar-X.

Hasil pemindaian sungguh mengejutkan, karena ada benda mirip gunting dengan panjang sekitar 10 cm bersarang di perut Liu. Operasi segera dilakukan dan akhirnya terungkap, benda mirip gunting tersebut adalah klem bedah yang biasa dipakai untuk menjepit pembuluh darah.

Asal muasal klem bedah segera ditelusuri karena dalam beberapa tahun terakhir Liu mengaku tidak pernah dioperasi. Kemungkinan adanya unsur mistis seperti ilmu santet juga dikesampingkan, karena Liu mengaku selama ini tidak pernah punya musuh.

Rupanya saat ditanya oleh dokter, Liu mengaku sudah mengalami sakit perut yang tidak wajar ini sejak puluhan tahun yang lalu. Tepatnya pada tahun 1974, Liu memang menjalani operasi untuk mengatasi tukak lambung atau maag kronis yang pernah dideritanya.

Sejak dioperasi 37 tahun silam, maag yang diderita Liu memang sembuh namun nyeri di perutnya muncul lagi dengan gejala dan intensitas yang berbeda. Karena mengira itu hanya sakit perut biasa, Liu tidak menyangka bahwa ada alat bedah tertinggal di perutnya.

Beruntung dokter mengatakan bahwa selama 37 tahun, klem tersebut tidak melukai organ dalam Liu. Seperti dikutip dari Shanghaidaily, Jumat (29/7/2011), selama puluhan tahun klem tersebut posisinya terjepit di omentum atau jaringan lemak di sekitar usus.

(up/ir

Otak Tidak Langsung Mati Ketika Kepala Dipenggal

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Jakarta, Umumnya orang berpikir otak akan langsung mati ketika kepala seseorang dipenggal. Tapi ternyata peneliti menemukan bahwa otak tidak langsung mati ketika terjadi pemenggalan kepala.

Dokter berpikir kematian adalah suatu proses yang dimulai dengan berhentinya napas dan kinerja jantung. Namun ternyata tidak berarti semua sel yang ada di tubuh langsung mati.

Studi yang dilakukan tahun 2002 dan dilaporkan dalam Journal of Cellular and Molecular Medicine menemukan bahwa sel-sel otak yang diambil beberapa jam setelah kematian bisa bertahan hidup selama berminggu-minggu dilaboratorium. Tapi kondisi otak dilaboratorium dan yang tidak, tentu saja berbeda.

Karenanya peneliti Anton Coenen dari Radboud University Nijmegen dan koleganya melakukan studi dengan menggunakan hewan percobaan tikus yang dipenggal kepalanya. Tikus yang digunakan dalam studi ini dibagi menjadi 2 kelompok yaitu tikus yang dipenggal dalam keadaan sadar serta yang dibius. Lalu peneliti akan mengukur aktivitas fisik dari otak binatang ini dengan menggunakan alat electroencephalograph (EEG).

Hasil EEG terputus sekitar 17 detik setelah pemenggalan. Tapi peneliti melihat ada sesuatu yang aneh, sekitar 1 menit setelah pemenggalan secara perlahan sebuah gelombang listrik besar bergejolak di dalam otak tikus.

Tim Coenen berspekulasi bahwa neuron (saraf) berkomunikasi dengan sinyal listrik sebagai akibat dari ketidakseimbangan muatan positif dan negatif di sepanjang dinding sel yang disebut dengan potensial membran.

Gelombang yang dilihat oleh tim peneliti ini disebut dengan 'gelombang kematian' dan sebagai tanda dari kematian otak yang irreversible. Hal ini menunjukkan butuh beberapa waktu sebelum akhirnya otak mati setelah pemenggalan.

Meski begitu beberapa peneliti beranggapan secara teoritis sel-sel otak ini masih bisa bekerja setelah 'gelombang kematian' jika diberikan kembali suplai oksigen dan glukosa.

"Kami akan menyelidiki lebih lanjut apakah kerusakan yang disebabkan oleh datangnya 'gelombang kematian' ini bersifat irreversible atau tidak," ujar Coenen, seperti dikutip dari LiveScience, Kamis (28/7/2011).

(ver/ir

Diet Terlalu Ketat Bikin Perempuan Sulit Punya Anak

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)London, Setiap perempuan ingin terlihat langsing dan kurus dengan melakukan diet yang ketat. Tapi sebaiknya hal ini jangan dilakukan, karena diet ketat bisa menurunkan kesempatan perempuan untuk hamil dan memiliki anak.

Diet yang terlalu ketat menyebabkan terganggunya asupan nutrisi sehingga tubuh tidak mendapatkan zat gizi yang cukup. Salah satu tanda adanya gangguan kesuburan pada seorang perempuan adalah ketika menstruasinya tidak teratur atau berhenti.

"Hipotalamus dalam otak berfungsi mengontrol pelepasan hormon dari kelenjar pituitari yang mendorong siklus menstruasi dan merangsang ovarium melepaskan sel telur," ujar Dr Marie Wren selaku wakil direktur medis Lister Fertility clinic di London, seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (28/7/2011).

Dr Wren menuturkan jika seorang perempuan melakukan diet ketat dan kehilangan banyak berat badan, maka proses tersebut akan terganggu atau malah terhenti. Kondisi ini merupakan salah satu cara bagi tubuh untuk mempertahankan sumber daya yang dimilikinya.

Hal ini karena ketika menstruasi, tubuh kehilangan zat besi sementara nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya sedikit, sehingga tubuh berusaha mempertahankan nutrisi yang ada dan tidak mampu kehilangan.

"Selain itu melakukan diet yoyo juga memungkinkan terjadinya kondisi tersebut, karena tubuh akan menganggap hal ini sebagai stres sehingga mematikan ovulasi," ujar Amanda Tozer selaku konsultan kesehatan reproduksi dari Barts and the London Hospital.

Jika tubuh hanya kehilangan sedikit berat badan dengan cara diet yang benar, maka kemungkinan tubuh tidak apa-apa. Tapi jika berat badan yang turun terlalu ekstrem dalam waktu singkat maka asupan nutrisi kurang dan mengurangi kesuburan.

Hal lain yang perlu diketahui adalah efek terganggunya kesuburan ini bisa terjadi seumur hidup. Sekitar 20 persen dari perempuan yang memiliki tubuh sangat kurus tidak lagi mengalami menstruasi meskipun berat badannya sudah kembali normal.

"Seringkali satu-satunya cara agar mereka yang memiliki berat badan sangat kurus ini bisa hamil adalah dengan mencoba untuk memulai proses ovulasi menggunakan obat-obatan," ujar Dr Wren.

(ver/ir

Orang yang Selalu Khawatir Sebenarnya Mengganggu Orang Lain

Your browser does not support iframes.



foto: ThinkstockJakarta, Banyak orang selalu merasa khawatir dari waktu ke waktu. Sifat khawatir yang terus menerus muncul ini sebenarnya sudah mengganggu orang lain.

Suatu penelitian yang dilakukan oleh fakultas psikologi Case Western Reserve University menunjukkan bahwa kekhawatiran dapat menjadi begitu membosankan dan obsesif.

Hal itu dapat mengganggu kehidupan seseorang dan membahayakan relasi sosial, terutama jika orang tersebut menderita gangguan kecemasan umum atau generalized anxiety disorder (GAD).

"Individu dengan GAD sering menempatkan hubungan sosial dengan keluarga, teman atau bawahan pada daftar teratas hal yang perlu dikhawatirkan. Sayangnya, cara yang mereka gunakan untuk mengatasinya seringkali justru destruktif," ujar ahli psikologi Case Western Reserve University, Amy Przeworski, seperti dikutip dari ScienceDaily, Kamis (28/7/2011).

Przeworski dan rekan-rekannya mengamati bahwa orang yang mendapat terapi GAD menunjukkan kekhawatirannya dalam cara yang berbeda tergantung cara mereka berinteraksi dengan orang lain.

Dalam dua penelitian, peneliti menemukan empat gaya interaksi yang berbeda dan menonjol di antara penderita GAD, yaitu: mengganggu, dingin, dan non asertif, dan eksploitatif.

Kedua penelitian tersebut mendukung munculnya empat gaya intepersonal ini dan peran signifikannya dalam kaitannya bagaimana penderita GAD memanifestasikan kekhawatirannya.

"Semua individu dengan gaya-gaya ini memiliki kekhawatiran pada tingkat yang sama dan ekstrem, namun mereka memanifestasikan kekhawatirannya dengan cara yang berbeda", kata Przeworski.

Contohnya, dua orang sama-sama khawatir tentang kesehatan dan keamanan seseorang. Satu orang mungkin menunjukan kekhawatiran lewat perhatian namun mengganggu orang lain. Bayangkan tentang orangtua atau suami atau istri yang memanggil tiap lima menit untuk mendapat kabar terbaru apa yang terjadi.

Yang satunya lagi mungkin menunjukkan kekhawatiran dengan mengkritik perilaku orang yang ia percayai ceroboh atau sembrono.

"Kekhawatirannya mungkin sama, namun akibat dari kekhawatiran terhadap hubungan interpersonal sangat berbeda. Ini menegaskan bahwa masalah interpersonal dan kekhawatiran dapat saling berkaitan," ujar Przeworski.

Kebanyakan penanganan GAD berdasarkan terapi Cognitif Behavioral, suatu penanganan yang umumnya berhasil pada sekitar 60 persen orang, persentase yang dianggap berhasil untuk terapi.

Namun, satu cara untuk meningkatkan terapi bagi para pengkhawatir ini dapat berupa menggabungkan teknik yang menyasar pada masalah hubungan interpersonal.

(ir/ir